Ahad, 22 Februari 2009

Pagi di Desa Cempaka (1)...

Wayu pagi mengucup pipiku
memesrai peluk tubuh
dalam kedinginan ciptaan-Nya.
Terbau basah daun yang tersenyum segar,
katanya, "hari ini mentari itu menemaniku lagi."
Tapi,
sekuntum bunga di situ
mengapa mengeluh pilu?
Apa mungkin kelopakmu
gugur lagi menyembah layu
seperti selalu?

Tiada ulasan: